Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Metode pembelajaran kita hari ini mengenai Alfatihah. sebagaimana kita ketahui dunia islam dahulu nya maju, contoh sumber ilmu pengetahuan berasal dari islam, seperti matematika berasal (al jebra-al goritma),kemudian kimia (al kohol- al kali) geografi itu berasal dari azzimut gibralta (jabal hatorik) dsb.
Nah Islam juga memiliki ini sebenarnya sampai saat ini..
APA ? mereka mengulang-ulang sebuah doktrin sebuah kalimat, seperti juga jepang yg sehari sekali, islam itu 17 kali. nah apakah yg 17 kali diucapkan berulang-ulang setiap hari ? itulah yg disebut Al-Fatihah. nah hanya bedanya ketika orang zaman sekarang membaca alfatihah hanya yg diurus mungkin bunyi nya, kemudian kemerduannya, TAPI ESENSI dan SUBSTANSI nya hilang.
Contoh, ketika kita membaca bismillahirrahmanirrahim, nah pada saat itulah basic principle yaitu nilai dasar yaitu rahman rahim. nah ini diulangi berkali kali sehingga mendoktrin diri.
ketika mereka membaca الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (membayangkan segala puji bagi Allah tuhan semesta alam) maka pada saat itu akan berdampak efek yaitu pemikiran besar (Big Thinking) sehingga cita2 nya besar langkahnya besar. jadi tidak heran pada saat itu kota kecil Mekkah Madinah bahkan masuk ke seluruh timur tengah langsung ke persia sampai ke andalusia (spanyol).
dan ini disambung lagi الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم ("Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) inilah berfikir mendalam (Deep Thinking) artinya > berfikir besar karena Allah kemudian berfikir mendalam karena Allah.
nah setelah itu baru dia berfikir tentang Visi, ketika mengucapkan مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (Yang menguasai di Hari Pembalasan) inilah berfikir tentang Hari Esok , bulan depan, tahun depan sampai hari kemudian <<< artinya akan menciptakan manusia yang visioner.
nah setelah itu dia membaca إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". ) ini lah dia komitmen hanya kepada Allah, sehingga ....
*istirahat sebentar dulu yaa..
*semacam ada iklan lewat, kemudian ada tukang bubur lewat
*kembali ke pembelajaran
bayangkan sebuah bangunan mental yang pemikiran nya luas, kemudian mendalam (Arrahmanirrahim), memiliki visi (maalikiyaumiddin), kemudian memiliki komitmen (iyyaa kana' budu waiyya kanasta'in).
nah baru ini semua di aplikasikan dengan ucapan اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (Tunjukilah kami jalan yang lurus") nah pada saat itulah dimensi fisik. kemudian setelah dia melangkah sesuai visi maka dia memilih jalan yang terbaik dengan sangat fleksible صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ jalan yang terbaik (do the best), kemudian setelah itu ada kaidzan nya غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ (bukan jalan yang salah, sehingga ketika salah dia perbaiki (recheck), kemudian ada recheck lagi وَلَا الضَّالِّينَ .
setelah itu perbaiki lagi 17 kali. sehingga tercipta sebuah penemuan besar karena doktrin itu mempengaruhi mental mereka. nah ini lah yang disebut THE MAGIC of 7. (kebesaran angka 7 nya alfatihah)
bersambung ....
(materi ini saya dapatkan pada kuliah saya dengan ustadz Ari Ginanjar Agustian.
besok kita sambung lagi ya saudara ku semua, dengan masih tetap membahas Al fatihah
wallahu'alam.
Wassalam
Metode pembelajaran kita hari ini mengenai Alfatihah. sebagaimana kita ketahui dunia islam dahulu nya maju, contoh sumber ilmu pengetahuan berasal dari islam, seperti matematika berasal (al jebra-al goritma),kemudian kimia (al kohol- al kali) geografi itu berasal dari azzimut gibralta (jabal hatorik) dsb.
nah pertanyaannya :kenapa di abad ke tujuh sampai empat belas teknologi begitu maju ? nah kalo kita bandingkan dengan jepang yang memiliki doktrin yang diulang-ulang seperti halnya membaca sumpah prajurit kalo tentara setiap hari,,
Nah Islam juga memiliki ini sebenarnya sampai saat ini..
APA ? mereka mengulang-ulang sebuah doktrin sebuah kalimat, seperti juga jepang yg sehari sekali, islam itu 17 kali. nah apakah yg 17 kali diucapkan berulang-ulang setiap hari ? itulah yg disebut Al-Fatihah. nah hanya bedanya ketika orang zaman sekarang membaca alfatihah hanya yg diurus mungkin bunyi nya, kemudian kemerduannya, TAPI ESENSI dan SUBSTANSI nya hilang.
Contoh, ketika kita membaca bismillahirrahmanirrahim, nah pada saat itulah basic principle yaitu nilai dasar yaitu rahman rahim. nah ini diulangi berkali kali sehingga mendoktrin diri.
ketika mereka membaca الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (membayangkan segala puji bagi Allah tuhan semesta alam) maka pada saat itu akan berdampak efek yaitu pemikiran besar (Big Thinking) sehingga cita2 nya besar langkahnya besar. jadi tidak heran pada saat itu kota kecil Mekkah Madinah bahkan masuk ke seluruh timur tengah langsung ke persia sampai ke andalusia (spanyol).
dan ini disambung lagi الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم ("Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) inilah berfikir mendalam (Deep Thinking) artinya > berfikir besar karena Allah kemudian berfikir mendalam karena Allah.
nah setelah itu baru dia berfikir tentang Visi, ketika mengucapkan مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (Yang menguasai di Hari Pembalasan) inilah berfikir tentang Hari Esok , bulan depan, tahun depan sampai hari kemudian <<< artinya akan menciptakan manusia yang visioner.
nah setelah itu dia membaca إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan". ) ini lah dia komitmen hanya kepada Allah, sehingga ....
*istirahat sebentar dulu yaa..
*semacam ada iklan lewat, kemudian ada tukang bubur lewat
*kembali ke pembelajaran
bayangkan sebuah bangunan mental yang pemikiran nya luas, kemudian mendalam (Arrahmanirrahim), memiliki visi (maalikiyaumiddin), kemudian memiliki komitmen (iyyaa kana' budu waiyya kanasta'in).
nah baru ini semua di aplikasikan dengan ucapan اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (Tunjukilah kami jalan yang lurus") nah pada saat itulah dimensi fisik. kemudian setelah dia melangkah sesuai visi maka dia memilih jalan yang terbaik dengan sangat fleksible صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ jalan yang terbaik (do the best), kemudian setelah itu ada kaidzan nya غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ (bukan jalan yang salah, sehingga ketika salah dia perbaiki (recheck), kemudian ada recheck lagi وَلَا الضَّالِّينَ .
setelah itu perbaiki lagi 17 kali. sehingga tercipta sebuah penemuan besar karena doktrin itu mempengaruhi mental mereka. nah ini lah yang disebut THE MAGIC of 7. (kebesaran angka 7 nya alfatihah)
bersambung ....
(materi ini saya dapatkan pada kuliah saya dengan ustadz Ari Ginanjar Agustian.
besok kita sambung lagi ya saudara ku semua, dengan masih tetap membahas Al fatihah
wallahu'alam.
Wassalam
