Nabi Isa Tidak Berbapak ?

Assalammualaikum, Buddies…

Kali ini penulis akan membahas tentang salah satu nabi kita yakni Nabi Isa AS.
Umm…Dimana sebagian saudara2 kita menganggap bahwa Isa tidak memiliki Bapak atau malah sebaliknya…dan saya terpaksa ikut campur untuk membahasnya.

Well, Artikel dibawah ini saya muat dari berbagai sumber, yaitu dari e-book islam, dan sumber2 islam lainnya.

Tanpa berlama-lama, Di bawah ini dengan ringkas, saya akan tunjukkan alasan¬2 kaum yang mengatakan nabi 'Isa tidak berbapa. Kaum ini saya umpamakan sebagai Kaum A.

A. Di dalam Qur-an tidak tersebut bapa nabi 'Isa. Hanya ada tersebut nama ibunya sahaja. Sekiranya ia ada berbapa, tentulah nama bapanya disebut juga di Qur-an.

Kemudian saya bandingkan dengan bantahan pihak yang mengatakan nabi 'Isa ada berbapa. Kaum ini saya umpamakan Kaum B.


B. Dari zaman purbakala sampai sekarang, menurut 'adat tha¬bi'at dan sunnatullah, bahwa manusia itu diperanakan de¬ngan pencampuran antara laki-laki dan perempuan. Lantaran bapanya tidak tersebut di dalam Qur-an itu tidak berarti ia tidak berbapa. Ada beberapa banyak nabi-nabi dalam Qur-an tidak tersebut nama bapanya, malah ada yang tidak tersebut nama ibu dan bapanya. Bolehkah kita katakan mereka itu juga tidak berbapa atau tidak beribu dan berbapa ?

A. Ketika Jibril datang membawa perintah Allah memberi tau kepada Sitti Mariam yang ia akan dapat seorang anak, maka Sitti Mariam berkata :



Artinya : "Kapankah bisa aku dapat anak padahal aku belum disentuh oleh laki-laki sedang aku bukan perempuan jahat ?"
(Q. Mariam, 20).



Maksudnya, bahwa sesudah Sitti Mariam unjukkan kekagetannya, lantas Jibriel berkata : „begitulah" atau seperti itulah", ya'ni : Dengan tidak disentuh oleh laki-laki engkau akan dapat seorang anak.
„Dan Tuhanmu berkata, bahwa perkara itu gampang bagi¬Ku", ya'ni : Perkara dapat anak dengan tidak disentuh oleh laki-laki itu satu perkara kecil.
Dengan Ayat itu bertambah terang, bahwa Sitti Mariam beranakkan Nabi 'Isa dengan tidak berbapa.

B. Ayat itu ma'nanya bukan saja sebagaimana yang diartikan oleh pihak itu, tetapi boleh juga diartikan begini .
(Jibriel) berkata : „Begitulah", ya'ni : Apa yang aku telah sampaikan kepadamu itulah yang diperintah oleh Allah buat disampaikan dan Allah berkata, bahwa „perkara itu mudah atasNya", ya'ni : Perkara laki-laki belum sentuh kepadamu itu, satu perkara yang dengan mudah Allah akan uruskan, yaitu dengan mudah Ia akan jodohkan seorang laki-laki bagimu.


Woow.. antum sendiri ada dipihak mana ?

Oleh sebab itu, kita beriman bukanlah kepada Bapa nabi Isa, maka saya tidak memiliki ilmu dan waktu (selain menghabiskan uang rental warnet. hhe… ) untuk membahas hal itu panjang lebar.
Kalau ada saudara2 belum puas, boleh memberikan bantahan2 ke wall facebook saya. [ gua udh bosan ama facebook] yaudah. Silahkan beri comment on the bottom of this blog.

Buat keputusannya kelak, terserah kepada Readers sendiri.